Mei 27, 2019

CRM (Customer Relationship Management)

CRM adalah sebuah cara pendekatan dalam mengelola hubungan korporasi dengan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi dan pemasaran melalui pengelolaan berbagai kontak yang berbeda. Pendekatan ini memungkinkan untuk mempertahankan pelanggan dan memberikan nilai tambah secara terus-menerus kepada pelanggan.

CRM (Customer Relationship Managem8ent) mengombinasikan kebijakan, proses, dan strategi yang diterapkan perusahaan menjadi satu kesatuan yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan pelanggan dan juga untuk menelusuri informasi pelanggan. Saat ini, implementasi CRM hampir selalu menggunakan teknologi informasi untuk menarik pelanggan baru yang menguntungkan, hingga mereka memiliki keterikatan pada perusahaan.
Tujuan CRM dalam Bisnis
a. Meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan yang sudah ada untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
b. Menyediakan informasi yang lengkap mengenai pelanggan untuk memaksimalkan jalinan hubungan pelangan dengan perusahaan melalui penjualan secara up selling dan cross selling, sehingga dapat meningkatkan keuntungan dengan cara mengidentifikasi, menarik serta mempertahankan pelanggan yang paling memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
c. Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan pelayanan yang memuaskan dengan memanfaatkan informasi pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga dapat menghemat waktu pelanggan.
d. Menghasilkan konsistensi dalam prosedur dan proses menyalurkan jawaban kepada pelanggan.
Manfaat CRM dalam Bisnis
a. Mendorong Loyalitas Pelanggan
CRM memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan informasi dari semua titik kontak dengan pelanggan, baik melalui web, call center, atau melalui staf pemasaran dan pelayanan di lapangan. Dengan adanya konsistensi dan kemudahan dalam mengakses dan menerima informasi, maka bagian pelayanan dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada pelanggan dengan memanfaatkan berbagai informasi penting mengenai pelanggan tersebut.
b. Mengurangi Biaya
Dengan penerapan CRM, penjualan dan pelayanan terhadap pelanggan dapat memiliki skema yang spesifik dan fokus, serta dapat menargetkan pelayanan pada pelanggan yang tepat di saat yang tepat. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan akan terperinci dengan baik dan tidak terbuang percuma yang berujung pada pengurangan biaya.
c. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Kemudahan proses penjualan dan layanan akan dapat mengurangi risiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban cash flow.
d. Peningkatan Time to Market
Penerapan CRM akan memungkinkan perusahaan mendapatkan informasi mengenai pelanggan seperti data tren pembelian oleh pelanggan yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam menentukan waktu yang tepat dalam memasarkan suatu produk.
e. Peningkatan Pendapatan
Seperti yang telah disebutkan di atas, penerapan CRM yang tepat akan meningkatkan loyalitas pelanggan, mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi operasional, dan peningkatan time to market yang pada akhirnya akan berujung pada peningkatan pendapatan perusahaan.
Tahapan dalam CRM
CRM terdiri atas beberapa fase dan tahapan seperti berikut ini.
a. Memperoleh Pelanggan Baru atau Acquire
Adapun untuk memperoleh pelanggan baru ini diperlukan beberapa cara.
– Memberikan kenyamanan untuk pelanggan saat membeli produk tertentu yang dibutuhkan, seperti merespon keinginan pelanggan dengan cepat maupun memberi ketepatan waktu proses pengiriman terhadap barang pesanan.
– Melakukan promosi pada produk yang ditawarkan perusahaan dengan memberikan kesan awal yang baik untuk pelanggan, sebab hal ini sangat memengaruhi penilaian terhadap perusahaan.
Tujuan tahapan ini yaitu untuk menawarkan produk dengan baik melalui pelayanan yang memuaskan pada pelanggan.
b. Menambah Nilai Pelanggan atau Enchance
Perusahaan harus bisa menciptakan hubungan erat dengan para pelanggannya melalui cara mendengarkan setiap keluhan pelanggan serta meningkatkan pelayanan. Adapun meningkatkan hubungan pada pelanggan sendiri bisa ditingkatkan melalui.
– Up Selling, yaitu menawarkan produk yang sama namun memiliki kualitas lebih baik.
– Cross Selling, yaitu strategi penjualan dengan menawarkan produk pelengkap terhadap barang yang sudah dimiliki pelanggan.
c. Mempertahankan Pelanggan atau Retain
– Memberikan pelayanan serta aplikasi pendukung yang bermanfaat dengan begitu hubungan dengan para pelanggan pun bisa tetap terjaga dengan baik.
– Menyediakan waktu untuk mendengarkan setiap kebutuhan pelanggan, seperti melayani ketidakpuasan pelanggan akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan begitu, perusahaan dapat memperbaiki kesalahan demi peningkatan pelayanan.

Mei 14, 2019

Heavy Equipment Management - Menejemen Alat Berat


Merupakan suatu proses manajemen terhadap semua aspek alat berat sepanjang usia alat mulai proses pemilihan sampai peremajaan.

Dual hal yang menentukan apakah keuntungan atau kerugian yang akan di dapat oleh pemilik alat berat  : 

Apabila jumlah nominal hasil produksi lebih besar dari biaya maka selisih yang didapat bisa dikatakan sebagai margin atau selisih yang disebut sebagai profit atau keuntungan.

Untuk bisa memperoleh keuntungan yang diharapkan tentu saja pemilik alat berat harus melakukan manajemen terhadap unit yang dimiliki.


Strategi pokok :

-Rancang dan operasikan alat selalu konsisten memenuhi target produksi dengan biaya optimum

-Ketahui kinerja alat

-Optimalisasi kinerja alat.

5 langkah manajemen alat berat :

1. Manajemen pemilihan

2. Manajemen pembelian

3. Manajemen pengoperasian

4. Manajemen perawatan

5. Manajemen peremajaan

Untuk lebih lengkap silahkan email ke seno.susenoaji@gmail.com




Mei 13, 2019

Heavy Equipment Maintenance Management (Menejemen Perawatan Alat Berat)


Adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk menjaga alat berat yang dimiliki selalu dalam kondisi terbaiknya, meminimalkan atau bahkan menghilangkan berhentinya unit karena kerusakan mendadak.
Tujuan Manajemen Perawatan :
       Meminimalkan atau bahkan menghilangkan berhentinya unit karena kerusakan mendadak.
       Mengoptimalkan usia komponen
       Meningkatkan usia alat
       Meningkatkan potensi keuntungan
Dengan kondisi yang terjaga maka sebagai barang produksi sudah barang tentu alat tersebut akan menghasilkan :
       Alat bekerja dengan efektif dan efisien
       Rusak mendadak menjadi minim
       Kesiapan alat beroperasi tinggi
       Biaya operasi relative rendah
       Usia alat menjadi optimum
       Keamanan kerja alat terjamin
       Harga unit bekas menjadi tinggi
Dengan perawatan yang baik maka target produksi yang di inginkan bisa dicapai diaman pada akhirnya akan mendukung diperolehnya keuntungan bisnis tinggi dengan biaya rendah.





8 Elemen dalam manajemen perawatan alat berat
  1. Perawatan berkala / preventive maintenance
  2. Kontrol kontaminasi / contamination control
  3. Pengambilan contoh oli secara berkala / scheduling oil sampling
  4. Monitor kondisi / conditioning monitor
  5. Pelatihan / training
  6. Penjadwalan / scheduling
  7. Manajemen perbaikan / repair management
  8. Pencatatan / recording
Untuk lebih detail mengenai Materi  “Heavy Equipment Management” dan “Maintenance Management”
Silahkan email ke : seno.susenoaji@gmail.com